Arsip Blog

Minggu, 27 Maret 2016

EVALUATION PROGRAM NONFORMAL EDUCATION


BY : Ema Noviah
Nonformal Education Departement
Sultan Ageng Tirtayasa University

EVALUATION PROGRAM NONFORMAL EDUCATION
           
A.    Pengertian Evaluasi  Program PLS
Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang merealisasi atau mengimplementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan. Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya. Evaluasi  sama artinya dengan kegiatan supervisi. Kegiatan evaluasi/supervisi dimaksudkan untuk mengambil keputusan atau melakukan tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi program dapat berupa penghentian program, merevisi program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program
Dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengetahui seberapa tinggi mutu atau kondisi sesuatu hal sebagai hasil pelaksanaan program setelah data terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau standar tertentu. Dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengatahui tingkat ketercapaian program, dan apabila tujuan belum tercapai pelaksana (evaluator) ingin mengetahui letak kekurangan dan sebabnya. Hasilnya digunakan untuk menentukan tindak lanjut atau keputusan yang akan diambil. Dalam kegiatan evaluasi program, indikator merupakan petunjuk untuk mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan.
Evaluator program harus orang-orang yang memiliki kompetensi, di antaranya mampu melaksanakan, cermat, objektif, sabar dan tekun, serta hati-hati dan bertanggung jawab. Evaluator dapat berasal dari kalangan internal (evaluator dan pelaksana program) dan kalangan eksternal (orang di luar pelaksana program tetapi orang yang terkait dengan kebijakan dan implementasi program). Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pakar evaluasi. Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan model evaluasi yang akan dibuat. Biasanya model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentingan seseorang, lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah program yang telah dilaksanakan dapat mencapai hasil yang diharapkan.


Berikut pengertian mengenai evaluasi program yang dikemukakan beberapa pendapat pakar sebagai berikut:
 Paulson dalam Grotelueschen (1976:17) mengemukakan bahwa evaluasi program adalah proses pengujian berbagai objek atau peristiwa tertentu dengan menggunakan ukuran-ukuran nilai khusus dengan tujuan untuk menentukan keputusan-keputusan yang sesuai. Berdasarkan pengertian ini, maka evaluasi program adalah kegiatan pengujian terhadap sesuatu fakta atau kenyataan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
 Alkin (1981:11) bahwa evaluasi program merupakan proses yang berkaitan dengan penyiapan berbagai wilayah keputusan melalui pemilihan informasi yang tepat, pengumpulan dan analisis data, serta pelaporan yang berguna bagi para pengambil keputusan dalam menentukan berbagai alternatif pilihan untuk menetapkan keputusan.
Mugiadi (1980) menjelaskan bahwa evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi mengenai sesuatu program, kegiatan, proyek. Informasi tersebut berguna bagi pengambilan keputusan, antara lain untuk memperbaiki program, menyempurnakan kegiatan program lanjutan, menghentikan suatu kegiatan, atau menyebarluaskan gagasan yang mendasari suatu program atau kegiatan. Informasi yang dikumpulkan harus memenuhi persyaratan ilmiah, praktis, tepat guna, dan sesuai dengan nilai yang mendasari dalam setiap pengambilan keputusan.
Stake (1975) menggambarkan bahwa evaluasi program adalah kegiatan untuk merespon suatu program yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Stake mengemukakan bahwa evaluasi program pendidikan berorientasi langsung pada kegiatan dalam pelaksanaan program dan evaluasi dilakukan untuk merespon pihak-pihak yang membutuhkan informasi mengenai program tersebut.
John M. Echlos dan Hasan Sadili (1983: 220) dalam Drs. M.Chabib Thoha, M. A, (2003: 1) evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti penaksiran atau penilaian. Sedangkan menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan suatu instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Suharsimi Arikunto (2002: 13) mendefinisikan evaluasi dengan lebih dahulu menjelaskan tentang mengukur dan menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil sesuatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk dan bersifat kualitatif. Sedangkan mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas, yaitu mengukur dan menilai. Dengan demikian evaluasi adalah menilai (tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu).
(Mugiadi (1980) dalam Djudju Sujana, 2006: 21) Evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi bahwa evaluasi program adalah upaya pengumpulan informasi mengenai suatu program, kegiatan atau proyek. informasi tersebut berguna untuk pengambilan keputusan antara lain untuk memperbaiki program, menyempurnakan program lanjutan, menghentikan suatu kegiatan, atau menyebarluaskan gagasan yang mendasari suatu program atau kegiatan.
Syamsu Mappa (1984)  mendefiniskan bahwa evaluasi program pendidikan luar sekolah sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program
Jadi yang dimaksud evaluasi program pendidikan luar sekolah adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. Batasan Evaluasi program ini mengandung 3 unsur penting yaitu kegiatan sistematis, data dan pengambilan keputusan. kegiatan sistematis mengandung makna bahwa evaluasi harus melalui prosedur yang tertib berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Data yang dikumpulkan sebagai focus evaluasi program, diperoleh melalui kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian dengan menggunakan pendekatan, model, metode dan teknik ilmiah. Pengambilan keputusan bermakna bahwa data yang disajikan itu akan bernilai apabila menjadi masukan berharga untuk pengambilan keputusan tentang alternatif yang akan diambil terhadap program.
B.     Karakteristik evaluasi program pendidikan luar sekolah ialah:
1.      Lebih mengutamakan proses kegiatan yang bersifat umum, bukan yang bersifat khusus, artinya bahwa semua program pendidikan luar sekolah yang diangkat dari satuan, jenis dan lingkupnya menggunakan prinsip-prinsip umum dalam evaluasi terhadap sistem atau manajemenn pendidikan luar sekolah.
2.      Evaluasi program lebih luas daripada pemeriksaan terhadap pencapaian tujuan program. Pencapaian tujuan itu berupa out put (keluaran)
3.      Evaluasi program lebih luas dibandingkan dengan evaluasi hasil program.
4.      Evaluasi program lebih luas daripada evaluasi proses pembelajaran.
5.      Evaluasi program merupakan alat dalam manajement atau sebagai fungsi manajemen program (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan dan pengembangan)
6.      Evaluasi program merupakan alat dalam management program. perencanaan pengorganisasian, penggerakan pembinaan dll sebagai masukan dalam pengambilan keputusan mengenai setiap fungsi managemen PLS.
7.      Evaluasi program berpusat pada manusia yang terlibat dan terkait dengan program.

C.    Tujuan Evaluasi Program
Tujuan adalah unsur yang sangat penting dalam evaluasi pendidikan luar sekolah. Tujuan evaluasi pendidikan luar sekolah beraneka ragam, diantaranya adalah:
1.      Memberi Masukan Bagi Perencana Program : Perencanaan program adalah kegiatan pengelolaan bersama orang lain atau melalui orang lain, baik perorangan maupun kelompok, untuk menyusun program pendidikan luar sekolah Program pendidikan luar sekolah yang sistematik adalah  dengan memperhatikan sepuluh patokan atau komponen PLS yaitu :
a.       Warga Belajar
b.      Sumber Belajar
c.       Kelompok Belajar
d.      Pamong Belajar
e.       Proses Belajar
f.       Program Belajar
g.      Panti Belajar
h.      Dana Belajar
i.        Sarana Belajar
j.        Hasil Belajar
2.      Memberi Masukan Bagi Kelanjutan, Perluasan Dan Penghentian Program
Dalam evaluasi ini yang dinilai adalah program pendidikan luar sekolah yang telah direncanakan dan dilaksanakan yang mencakup komponen, proses dan tujuan program. tujuan ini dicapai melalui evaluasi sumatif (program berakhir) dan formatif (program sedang berlangsung). hasil evaluasi dapat dijadikan masukan untuk pengambilan keputusan tentang perlunya penghentian atau pengembangan program.
3.      Memberi Masukan Untuk Modifikasi Program
Informasi yang berkaitan dengan penerimaan program dan komponen-komponennya akan sangat penting artinya bagi pengambilan keputusan tentang perlunya modifikasi atau perbaikan program dan untuk mempertahankan program yang sedang dilaksankan, serta untuk melihat keunggulan yang sedang dilaksankan.
4.      Memperoleh Informasi Tentang Factor Pendukung dan Penghambat Program
Evaluasi ini dilakukan untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan program serta peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program. hasil evaluasi
5.      Memberi Motivasi Dan Pembinaan Pengelola dan Pelaksana Program
Pengeola dan pelaksana program perlu dimotivasi dan dibina sehingga mereka dapat melaksanakan tugas mereka sebaik mungkin sesuai denagn kriteria yang telah direncanakan.
6.      Memberi Masukan untuk Memahami Landasan Keilmuan Bagi Evaluasi.
Program. Dalam evaluasi program banyak yang dapat dijadikan sebagai landasan, namun perlu digunakan sekurang-kurangnya satu disiplin keilmuan.

D.    Model Evaluasi Program
Evaluasi program pendidikan luar sekolah dikelompokkan kedalam enam kategori, yaitu:
1.      Model Evaluasi Terfokus Pada Pengambilan Keputusan Evaluasi ini diarahkan untuk menghimpun, mengolah dan menyajikan data sebagai masukan untuk pengambilan keputusan
a.       Evaluasi konteks program menyajikan data tentang alasan-alasan untuk menetapkan tujuan-tujuan program dan prioritas tujuan. evaluasi ini menjelaskan mengenai kondisi lingkungan yang relevan, menggambarkan kondisi yang ada dan yang diinginkan dalam lingkungan dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dan peluang yang belum dimanfaatkan.
b.       Evaluasi masukan Evaluasi ini menyediakan data untuk menentukan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program. evaluasi ini mencakup kegiatan identifikasi dan penilaian 1) kemampuan sistem yang digunakan dalam program, 2) strategi-strategi untuk mencapai tujuan program dan 3) rancangan implementasi strategi yang dipilih.
c.        Evaluasi Proses Evaluasi ini menyediakan umpan balik yang berkenaan dengan efisiensi pelaksanaan program, termasuk didalamnya pengaruh sistem dan keterlaksanaannya. evaluasi ini mendeteksi kekurangan dalam rancangan prosedur kegiatan program dan pelaksanaannya.
d.       Evaluasi produk mengukur dan menginterpretasi pencapaian program selama pelaksanaan program dan pada akhir program. evaluasi produk melibatkan upaya penetapan kriteria, melakukan pengukuran, membandingkan ukuran keberhasilan dengan standar absolute atau relative dan melakukan interpretasi rasional tentang hasil  dan pengaruh dengan menggunakan data tentang konteks input dan proses.
2.      Model Evaluasi Terhadap Unsur-Unsur Program
Kategori dalam evaluasi ini menyajikan berbagai cara untuk menilai sistem yang digunakan dalam program. keunggulan evaluasi terhadap program adalah bahwa evaluasi yang mengidentifikasi unsur-unsur kunci, bagian-bagian program dan hubungannya antara satu dengan yang lainnya sama pentingnya. penggunaan evaluasi ini antara lain untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan program terhadap keputusan kebijakan public, sistem menejemen, dan pendekatan kelembagaan yang menekankan pendekatan kemanusiaan.
Model evaluasi unsur actual difokuskan terhadap aspek penyusunan tenaga pelaksana, pengadaan tenaga, kolaborasi, pendidikan/pelatihan dalam jabatan, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan saling hubungan antara satu aspek dengan aspek lainnya. hasil analisis akan menunjukan adanya potensi dan kenyataan faktor-faktor pengganggu terhadap kelancaran program.
3.      Model Evaluasi Terhadap Jenis/ Tipe Kegiatan Program
Model elaluasi ini mencakup jenis-jenis data dan tipe-tipe kegiatan, yaitu meliputi:
a.       Model kelayakan evaluasi, contohnya mengidentifikasi tiga kategori data utama dalam program pengelolaan program (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) dan empat jenis data (konteks, masukan, proses dan produk) yang dapat digunakan dalam penyusunan simpulan hasil evaluasi.
b.      Model peranan sistem, contohnya mengkategorikan data yang akan digunakan dalam mengevaluasi unsure-unsur program sistematik.
c.       Model hirarki antara proses dan tujuan. contohnya menjelaskan berbagai jenis data untuk menilai tingkatanhubungan timbale balikantara proses dan hasil program.
d.       Model kontinuitas kerja mandiri. contohnya menyusun sistematika langkah pengumpulan jenis-jenis data yang dilakukan oleh penyelenggara program dan untuk mengidentifikasi saat keterlibatan ahli dalam penyusunan program.
4.      Model Evaluasi Terhadap Proses Pelaksanaan Program
Kategori evaluasi ini membantu para penyusun program dan evaluator untuk memahami proses dalam pelaksanaan program dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a.       Bagaimana cara-cara melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program.
b.      Kegiatan-kegiatan apa yang terjadi dalam proses pelasanaan program
c.       Model-model apa yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan program
d.      Fokus model-model yang termasuk ke dalam kategori ini ialah evaluasi terhadap berbagai proses pelaksanaan program. Sebagaimana model berhubungan dengan proses evaluasi lanjutan terhadap pelaksanaan program.
5.      Model Evaluasi Terhadap Pencapaian Tujuan Program
Model evaluasi yang berkaitan dengan penguji hasil-hasil sebagai pencapaian tujuan-tujuan khusus paling sering dilakukan dalam hampir semua model evaluasi. Perbedaannya dapat dikategorikan ke dalam model yang mengutamakan hasil pembelajaran (perubahan tingkah laku) dan model yang terfokus pada tujuan khusus program. Kegunaan model ini adalah :
a.       Dengan menggunakan tujuan-tujuan khusus program sebagai titikberat pencapaian hasil maka keseluruhan kegiatan evaluasi program akan lebih efesien.
b.      Penekanan pencapaian tujuan khusus akan membantu pengelola program meningkatkan kecakapan dalam mengidentifikasi tentang tujuan-tujuan mana yang masuk akal pada dalam mengembangkan kecakapan dalam menggunakan tujuan-tujuan khusus sebagai langkah penting dalam perencanaan program.
6.      Model Evaluasi Terhadap Hasil dan Pengaruh Program.
Evaluasi terhdapa hasil dan pengaruh program berkaitan dengan kegiatan untuk mengetahui hasil-hasil program pendidikan baik yang diantisipasi maupun yang tidak diantisipasi, untuk menilai hasil program yang langsung dan tidak langsung, serta konsekuensinya baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan. Sebagaimana model berkaitan dengan hakekat hasil program, dan sebagian lagi berhubungan dengan prosedur pengujuan hasil program.

E.     METODE EVALUASI PROGRAM
1.      semua metode evaluasi dapat digunakan dalam evaluasi program PLS. Menurut Campbell (1963), Anderson dan Ball(1978),Knok (1980), Babbie (1986), Fowles (1984), Mc Taggart(1993), dan Cresswell (1994), metode-metode evaluasi program adalah sebagai berikut:
a.       Metode historis
b.      Metode survey 
c.       Metode pengembangan
d.       Metode kasus
e.       Metode korelasional
f.       Metode kausal komparatif
g.      Metode eksperimen sungguhan
h.      Metode eksperimen semu
i.        Metode tindakan
j.        Metode pencandraan masa depan
k.      Metode asesmen ketenangan
l.        Metode keputusan ahli secara sistematis
m.    Metode kesaksian (pengamatan) informal

         2. Metode yang sering dipakai dalam evaluasi program PLS  diantaranya yaitu adalah sebagai berikut: 

a.   Metode eksperiment sungguhan : Metode eksperiment sungguhan Digunakan dalam mengelavuasi program pendidikan luar sekolah dalam situasi yang terkontrol sepenuhnnya.

b.   Metode eksperiment semu : Metode eksperiment semu digunakan dalam situasi yang tidak terkontrol atau terkontrol sebagian.
c.    Metode survey : Metode survey dilakukan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan rincian unsur-unsur program yang meliputi komponen, proses, dan tujuan program serta hubungan dengan lembaga-lembaga terkait dan masyarakat.
d.  Metode korelasional : Metode korelasional digunakan evaluasi program untuk mengungkapkan hubungan antara satu atau lebih variabel pada unsure program dengan satu atau lebih variabel pada unsure-unsur program tersebut.
e.  Metode asesmen ketenangan : Metode asesmen ketenangan digunakan untuk mengevaluasi kuantitas dan kualitas personalia yang terlibat dalam program pendidikan luar sekolah, mencakup tenaga penyelenggara, pengelola, pelaksana dan sarana atau peserta didik yang dilayani program.
f.     Metode keputusan para ahli : Metode keputusan para ahli digunakan oleh satu atau lebih tim kepakaran yang bertugas mengevaluasi program pendidikan luar sekolah secara antardisiplin, antarsektor dan antarlembaga.
g.  Metode metode studi kasus : Metode metode studi kasus digunakan untuk mengevaluasi kondisi dan perkembangan suatu program pendidikan luar sekolah serta hubungan dengan lingkunga, yang digunakan oleh seseorang, kelompok, lembaga atau komunitas, dan dampak program bagi individu, kelompok, lembaga atau komunitas tertentu.
h.      Metode kesaksian (pengamatan) informal : Metode kesaksian (pengamatan) informal menggunakan akumulasi pengalaman dalam menyelenggarakan dan mengamati program pendidikan luar sekolah.
i.        Metode kaji tindak : Metode kaji tindak tidak digunakan untuk mengevaluasi program pendidikan luar sekolah, yang meliputi proses perencanaan, pelaksana dan evaluasi yang dilakukan secara kolaboratif, partisipatif dan evaluasi diri terhadap masalah situasional dalam progam, kelompok, lembaga atau masyarakat.
   

KESIMPULAN
Evaluasi menjadi sangat penting dalam program pendidikan. Baik sebagai pengambil keputusan atau masukan untuk perencanaan program selanjutnya, termasuk pula dalam program pendidikan luar sekolah. Keputusan atau masukan yang tepat tentu akan memberi dampak positif pada kemajuan dari program pendidikan. Ketepatan pengambilan keputusan dan merancang perencanaan tentu akan memperngaruhi dilanjtkan atau tidaknya proses pendidikan. Jadi atau menjadikan output pendidikan yang bermutu dan berkualitas, Sehingga ketercapaian tujuan pendidikan menempuh pada hasil yang maksimal. Selain itu sebagai upaya memajukan pengetahuan warga didik atau peserta didik yang menjadi sasaran dari pendidikan luar sekolah, baik itu kelompok, kependudukan (masyarakat) atau berbagai kalangan. 
SARAN
Berdasakan kepentingannya diadakan evaluasi dalam program pendidikan luar sekolah, maka hal yang perlu diperhatikan ialah ketepatan pengambilan keputusan. Untuk itu, dalam proses pelaksanaan evalusi program ini diperlukan ketelitian dalam pengambilan metode evaluasi, yang berdasarkan pada model evaluasi yang berdasarkan keputusan, konteks, masukan, produk serta unsure program. Meskipun pada dasarnya segala macam metode-metode dalam evaluasi bisa digunakan dalam program pendidikan. Tetapi, apabila penggunaan metode evaluasi program tepat, tentu akan menghasilkan keputusan yang baik pula. Sehingga tujuan dari diadakannya evaluasi tercapai, serta tujuan pendidikan pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 Pukul. 20.47 Wib
Diakses pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 Pukul. 23.05 Wib
Diakses pada Hari Minggu, 27 Maret 2016 Pukul. 15.59 Wib
Diakses pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 Pukul. 23.03 Wib
Diakses pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 Pukul. 00.42 Wib

                                                                                                                                                                 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar