BY : Ema Noviah
Nonformal Education
Departement
Sultan Ageng Tirtayasa
University
EVALUATION PROGRAM NONFORMAL EDUCATION
A.
Pengertian Evaluasi Program
PLS
Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan
yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang merealisasi atau
mengimplementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok
orang guna pengambilan keputusan. Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui
pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi
program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau
untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya. Evaluasi sama artinya
dengan kegiatan supervisi. Kegiatan evaluasi/supervisi dimaksudkan
untuk mengambil keputusan atau melakukan tindak lanjut dari program yang
telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi program dapat berupa penghentian
program, merevisi program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program
Dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin
mengetahui seberapa tinggi mutu atau kondisi sesuatu hal sebagai hasil
pelaksanaan program setelah data terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau
standar tertentu. Dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin
mengatahui tingkat ketercapaian program, dan apabila tujuan belum tercapai
pelaksana (evaluator) ingin mengetahui letak kekurangan dan sebabnya. Hasilnya
digunakan untuk menentukan tindak lanjut atau keputusan yang akan diambil. Dalam
kegiatan evaluasi program, indikator merupakan petunjuk untuk mengetahui
keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan.
Evaluator program harus orang-orang yang memiliki
kompetensi, di antaranya mampu melaksanakan, cermat, objektif, sabar dan tekun,
serta hati-hati dan bertanggung jawab. Evaluator dapat berasal dari kalangan
internal (evaluator dan pelaksana program) dan kalangan eksternal (orang di
luar pelaksana program tetapi orang yang terkait dengan kebijakan dan
implementasi program). Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh
para ahli atau pakar evaluasi. Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan
model evaluasi yang akan dibuat. Biasanya model evaluasi ini dibuat berdasarkan
kepentingan seseorang, lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah
program yang telah dilaksanakan dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Berikut
pengertian mengenai evaluasi program yang dikemukakan beberapa pendapat pakar
sebagai berikut:
Paulson dalam Grotelueschen (1976:17)
mengemukakan bahwa evaluasi program adalah proses pengujian berbagai objek atau
peristiwa tertentu dengan menggunakan ukuran-ukuran nilai khusus dengan tujuan
untuk menentukan keputusan-keputusan yang sesuai. Berdasarkan pengertian ini,
maka evaluasi program adalah kegiatan pengujian terhadap sesuatu fakta atau
kenyataan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
Alkin (1981:11)
bahwa evaluasi program merupakan proses yang berkaitan dengan penyiapan berbagai
wilayah keputusan melalui pemilihan informasi yang tepat, pengumpulan dan
analisis data, serta pelaporan yang berguna bagi para pengambil keputusan dalam
menentukan berbagai alternatif pilihan untuk menetapkan keputusan.
Mugiadi
(1980) menjelaskan bahwa evaluasi program adalah upaya
pengumpulan informasi mengenai sesuatu program, kegiatan, proyek. Informasi
tersebut berguna bagi pengambilan keputusan, antara lain untuk memperbaiki
program, menyempurnakan kegiatan program lanjutan, menghentikan suatu kegiatan,
atau menyebarluaskan gagasan yang mendasari suatu program atau kegiatan.
Informasi yang dikumpulkan harus memenuhi persyaratan ilmiah, praktis, tepat
guna, dan sesuai dengan nilai yang mendasari dalam setiap pengambilan
keputusan.
Stake (1975)
menggambarkan bahwa evaluasi program adalah kegiatan untuk merespon suatu
program yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Stake mengemukakan bahwa
evaluasi program pendidikan berorientasi langsung pada kegiatan dalam
pelaksanaan program dan evaluasi dilakukan untuk merespon pihak-pihak yang membutuhkan
informasi mengenai program tersebut.
John M. Echlos dan Hasan Sadili
(1983: 220)
dalam Drs. M.Chabib Thoha, M. A, (2003: 1) evaluasi berasal dari bahasa inggris
evaluation yang berarti penaksiran atau penilaian. Sedangkan menurut
istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan
suatu objek dengan menggunakan suatu instrument dan hasilnya dibandingkan
dengan tolok ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Suharsimi Arikunto (2002: 13) mendefinisikan evaluasi dengan
lebih dahulu menjelaskan tentang mengukur dan menilai. Mengukur adalah
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang bersifat kuantitatif. Menilai
adalah mengambil sesuatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk
dan bersifat kualitatif. Sedangkan mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah
diatas, yaitu mengukur dan menilai. Dengan demikian evaluasi adalah menilai
(tetapi dilakukan dengan mengukur terlebih dahulu).
(Mugiadi (1980) dalam Djudju Sujana,
2006: 21) Evaluasi
program adalah upaya pengumpulan informasi bahwa evaluasi program adalah upaya
pengumpulan informasi mengenai suatu program, kegiatan atau proyek. informasi
tersebut berguna untuk pengambilan keputusan antara lain untuk memperbaiki
program, menyempurnakan program lanjutan, menghentikan suatu kegiatan, atau
menyebarluaskan gagasan yang mendasari suatu program atau kegiatan.
Syamsu
Mappa (1984) mendefiniskan
bahwa evaluasi program pendidikan luar sekolah sebagai kegiatan yang dilakukan
untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program
Jadi yang dimaksud evaluasi program pendidikan luar sekolah
adalah kegiatan sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
menyajikan data sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. Batasan Evaluasi
program ini mengandung 3 unsur penting yaitu kegiatan sistematis, data dan
pengambilan keputusan. kegiatan sistematis mengandung makna bahwa evaluasi
harus melalui prosedur yang tertib berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Data yang
dikumpulkan sebagai focus evaluasi program, diperoleh melalui kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian dengan menggunakan pendekatan, model, metode
dan teknik ilmiah. Pengambilan keputusan bermakna bahwa data yang disajikan itu
akan bernilai apabila menjadi masukan berharga untuk pengambilan keputusan
tentang alternatif yang akan diambil terhadap program.
B.
Karakteristik
evaluasi program pendidikan luar sekolah ialah:
1. Lebih mengutamakan proses kegiatan
yang bersifat umum, bukan yang bersifat khusus, artinya bahwa semua program
pendidikan luar sekolah yang diangkat dari satuan, jenis dan lingkupnya
menggunakan prinsip-prinsip umum dalam evaluasi terhadap sistem atau manajemenn
pendidikan luar sekolah.
2. Evaluasi program lebih luas daripada
pemeriksaan terhadap pencapaian tujuan program. Pencapaian tujuan itu berupa out
put (keluaran)
3. Evaluasi program lebih luas
dibandingkan dengan evaluasi hasil program.
4. Evaluasi program lebih luas daripada
evaluasi proses pembelajaran.
5. Evaluasi program merupakan alat
dalam manajement atau sebagai fungsi manajemen program (perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pembinaan dan pengembangan)
6. Evaluasi program merupakan alat
dalam management program. perencanaan pengorganisasian, penggerakan pembinaan
dll sebagai masukan dalam pengambilan keputusan mengenai setiap fungsi
managemen PLS.
7. Evaluasi program berpusat pada
manusia yang terlibat dan terkait dengan program.
C.
Tujuan
Evaluasi Program
Tujuan adalah unsur yang sangat penting dalam evaluasi
pendidikan luar sekolah. Tujuan evaluasi pendidikan luar sekolah beraneka
ragam, diantaranya adalah:
1.
Memberi Masukan Bagi Perencana Program : Perencanaan program adalah kegiatan
pengelolaan bersama orang lain atau melalui orang lain, baik perorangan maupun
kelompok, untuk menyusun program pendidikan luar sekolah Program pendidikan
luar sekolah yang sistematik adalah
dengan memperhatikan sepuluh patokan atau komponen PLS yaitu :
a. Warga Belajar
b. Sumber Belajar
c. Kelompok Belajar
d. Pamong Belajar
e. Proses Belajar
f. Program Belajar
g. Panti Belajar
h. Dana Belajar
i.
Sarana
Belajar
j.
Hasil
Belajar
2. Memberi
Masukan Bagi Kelanjutan, Perluasan Dan Penghentian Program
Dalam evaluasi ini yang dinilai
adalah program pendidikan luar sekolah yang telah direncanakan dan dilaksanakan
yang mencakup komponen, proses dan tujuan program. tujuan ini dicapai melalui
evaluasi sumatif (program berakhir) dan formatif (program sedang berlangsung).
hasil evaluasi dapat dijadikan masukan untuk pengambilan keputusan tentang
perlunya penghentian atau pengembangan program.
3.
Memberi Masukan Untuk Modifikasi Program
Informasi yang berkaitan dengan
penerimaan program dan komponen-komponennya akan sangat penting artinya bagi
pengambilan keputusan tentang perlunya modifikasi atau perbaikan program dan
untuk mempertahankan program yang sedang dilaksankan, serta untuk melihat
keunggulan yang sedang dilaksankan.
4.
Memperoleh Informasi Tentang Factor Pendukung dan
Penghambat Program
Evaluasi ini dilakukan untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan program serta peluang dan tantangan yang
dihadapi dalam pelaksanaan program. hasil evaluasi
5.
Memberi Motivasi Dan Pembinaan Pengelola dan
Pelaksana Program
Pengeola dan pelaksana program perlu
dimotivasi dan dibina sehingga mereka dapat melaksanakan tugas mereka sebaik
mungkin sesuai denagn kriteria yang telah direncanakan.
6.
Memberi Masukan untuk Memahami Landasan Keilmuan
Bagi Evaluasi.
Program. Dalam evaluasi program
banyak yang dapat dijadikan sebagai landasan, namun perlu digunakan
sekurang-kurangnya satu disiplin keilmuan.
D.
Model
Evaluasi Program
Evaluasi program pendidikan luar sekolah dikelompokkan
kedalam enam kategori, yaitu:
1. Model Evaluasi Terfokus Pada Pengambilan Keputusan Evaluasi
ini diarahkan untuk menghimpun, mengolah dan menyajikan data sebagai masukan
untuk pengambilan keputusan
a. Evaluasi
konteks program menyajikan data tentang alasan-alasan untuk menetapkan
tujuan-tujuan program dan prioritas tujuan. evaluasi ini menjelaskan mengenai
kondisi lingkungan yang relevan, menggambarkan kondisi yang ada dan yang
diinginkan dalam lingkungan dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang belum
terpenuhi dan peluang yang belum dimanfaatkan.
b. Evaluasi masukan Evaluasi ini menyediakan data untuk
menentukan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan program. evaluasi ini mencakup kegiatan identifikasi dan
penilaian 1) kemampuan sistem yang digunakan dalam program, 2) strategi-strategi
untuk mencapai tujuan program dan 3) rancangan implementasi strategi yang
dipilih.
c. Evaluasi Proses Evaluasi ini menyediakan umpan balik
yang berkenaan dengan efisiensi pelaksanaan program, termasuk didalamnya
pengaruh sistem dan keterlaksanaannya. evaluasi ini mendeteksi kekurangan dalam
rancangan prosedur kegiatan program dan pelaksanaannya.
d. Evaluasi produk mengukur dan menginterpretasi pencapaian
program selama pelaksanaan program dan pada akhir program. evaluasi produk
melibatkan upaya penetapan kriteria, melakukan pengukuran, membandingkan ukuran
keberhasilan dengan standar absolute atau relative dan melakukan interpretasi
rasional tentang hasil dan pengaruh
dengan menggunakan data tentang konteks input dan proses.
2.
Model Evaluasi Terhadap Unsur-Unsur Program
Kategori
dalam evaluasi ini menyajikan berbagai cara untuk menilai sistem yang digunakan
dalam program. keunggulan evaluasi terhadap program adalah bahwa evaluasi yang
mengidentifikasi unsur-unsur kunci, bagian-bagian program dan hubungannya
antara satu dengan yang lainnya sama pentingnya. penggunaan evaluasi ini antara
lain untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan program terhadap keputusan kebijakan
public, sistem menejemen, dan pendekatan kelembagaan yang menekankan pendekatan
kemanusiaan.
Model
evaluasi unsur actual difokuskan terhadap aspek penyusunan tenaga pelaksana,
pengadaan tenaga, kolaborasi, pendidikan/pelatihan dalam jabatan, tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan saling hubungan antara satu aspek
dengan aspek lainnya. hasil analisis akan menunjukan adanya potensi dan
kenyataan faktor-faktor pengganggu terhadap kelancaran program.
3.
Model Evaluasi Terhadap Jenis/ Tipe Kegiatan Program
Model
elaluasi ini mencakup jenis-jenis data dan tipe-tipe kegiatan, yaitu meliputi:
a. Model kelayakan evaluasi, contohnya
mengidentifikasi tiga kategori data utama dalam program pengelolaan program
(perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) dan empat jenis data (konteks, masukan,
proses dan produk) yang dapat digunakan dalam penyusunan simpulan hasil
evaluasi.
b.
Model
peranan sistem, contohnya mengkategorikan data yang akan digunakan dalam
mengevaluasi unsure-unsur program sistematik.
c.
Model
hirarki antara proses dan tujuan. contohnya menjelaskan berbagai jenis data
untuk menilai tingkatanhubungan timbale balikantara proses dan hasil program.
d.
Model kontinuitas kerja mandiri. contohnya menyusun
sistematika langkah pengumpulan jenis-jenis data yang dilakukan oleh
penyelenggara program dan untuk mengidentifikasi saat keterlibatan ahli dalam
penyusunan program.
4.
Model Evaluasi Terhadap Proses Pelaksanaan Program
Kategori
evaluasi ini membantu para penyusun program dan evaluator untuk memahami proses
dalam pelaksanaan program dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Bagaimana cara-cara melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan program.
b.
Kegiatan-kegiatan
apa yang terjadi dalam proses pelasanaan program
c.
Model-model
apa yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan program
d.
Fokus
model-model yang termasuk ke dalam kategori ini ialah evaluasi terhadap berbagai
proses pelaksanaan program. Sebagaimana model berhubungan dengan proses
evaluasi lanjutan terhadap pelaksanaan program.
5.
Model Evaluasi Terhadap Pencapaian Tujuan Program
Model
evaluasi yang berkaitan dengan penguji hasil-hasil sebagai pencapaian tujuan-tujuan
khusus paling sering dilakukan dalam hampir semua model evaluasi. Perbedaannya
dapat dikategorikan ke dalam model yang mengutamakan hasil pembelajaran
(perubahan tingkah laku) dan model yang terfokus pada tujuan khusus program.
Kegunaan model ini adalah :
a. Dengan menggunakan tujuan-tujuan
khusus program sebagai titikberat pencapaian hasil maka keseluruhan kegiatan
evaluasi program akan lebih efesien.
b.
Penekanan
pencapaian tujuan khusus akan membantu pengelola program meningkatkan kecakapan
dalam mengidentifikasi tentang tujuan-tujuan mana yang masuk akal pada dalam
mengembangkan kecakapan dalam menggunakan tujuan-tujuan khusus sebagai langkah
penting dalam perencanaan program.
6. Model
Evaluasi Terhadap Hasil dan Pengaruh Program.
Evaluasi
terhdapa hasil dan pengaruh program berkaitan dengan kegiatan untuk mengetahui
hasil-hasil program pendidikan baik yang diantisipasi maupun yang tidak
diantisipasi, untuk menilai hasil program yang langsung dan tidak langsung,
serta konsekuensinya baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan.
Sebagaimana model berkaitan dengan hakekat hasil program, dan sebagian lagi
berhubungan dengan prosedur pengujuan hasil program.
E.
METODE
EVALUASI PROGRAM
1.
semua metode evaluasi dapat digunakan
dalam evaluasi program PLS. Menurut Campbell (1963), Anderson dan
Ball(1978),Knok (1980), Babbie (1986), Fowles (1984), Mc Taggart(1993), dan
Cresswell (1994), metode-metode evaluasi program adalah sebagai berikut:
a. Metode
historis
b. Metode
survey
c. Metode
pengembangan
d. Metode kasus
e. Metode
korelasional
f. Metode
kausal komparatif
g. Metode
eksperimen sungguhan
h. Metode
eksperimen semu
i.
Metode tindakan
j.
Metode pencandraan masa depan
k. Metode
asesmen ketenangan
l.
Metode keputusan ahli secara sistematis
m. Metode
kesaksian (pengamatan) informal
2. Metode yang sering dipakai dalam
evaluasi program PLS diantaranya yaitu adalah sebagai berikut:
a. Metode eksperiment sungguhan : Metode eksperiment sungguhan Digunakan
dalam mengelavuasi program pendidikan luar sekolah dalam situasi yang
terkontrol sepenuhnnya.
b. Metode eksperiment semu : Metode eksperiment semu digunakan dalam situasi yang tidak terkontrol atau terkontrol
sebagian.
c. Metode survey : Metode survey dilakukan untuk
mengungkapkan dan mendeskripsikan rincian unsur-unsur program yang meliputi
komponen, proses, dan tujuan program serta hubungan dengan lembaga-lembaga
terkait dan masyarakat.
d. Metode korelasional : Metode korelasional digunakan evaluasi
program untuk mengungkapkan hubungan antara satu atau lebih variabel pada
unsure program dengan satu atau lebih variabel pada unsure-unsur program
tersebut.
e. Metode asesmen ketenangan : Metode asesmen ketenangan digunakan
untuk mengevaluasi kuantitas dan kualitas personalia yang terlibat dalam
program pendidikan luar sekolah, mencakup tenaga penyelenggara, pengelola,
pelaksana dan sarana atau peserta didik yang dilayani program.
f. Metode keputusan para ahli : Metode keputusan para ahli digunakan oleh satu atau lebih tim
kepakaran yang bertugas mengevaluasi program pendidikan luar sekolah secara
antardisiplin, antarsektor dan antarlembaga.
g. Metode metode studi kasus : Metode metode studi kasus digunakan
untuk mengevaluasi kondisi dan perkembangan suatu program pendidikan luar
sekolah serta hubungan dengan lingkunga, yang digunakan oleh seseorang,
kelompok, lembaga atau komunitas, dan dampak program bagi individu, kelompok,
lembaga atau komunitas tertentu.
h. Metode kesaksian (pengamatan)
informal : Metode kesaksian
(pengamatan) informal menggunakan akumulasi pengalaman
dalam menyelenggarakan dan mengamati program pendidikan luar sekolah.
i.
Metode
kaji tindak : Metode kaji tindak
tidak digunakan untuk mengevaluasi program pendidikan luar sekolah, yang
meliputi proses perencanaan, pelaksana dan evaluasi yang dilakukan secara
kolaboratif, partisipatif dan evaluasi diri terhadap masalah situasional dalam
progam, kelompok, lembaga atau masyarakat.
KESIMPULAN
Evaluasi menjadi sangat penting
dalam program pendidikan. Baik sebagai pengambil keputusan atau masukan untuk
perencanaan program selanjutnya, termasuk pula dalam program pendidikan luar
sekolah. Keputusan atau masukan yang tepat tentu akan memberi dampak
positif pada kemajuan dari program pendidikan. Ketepatan pengambilan keputusan
dan merancang perencanaan tentu akan memperngaruhi dilanjtkan atau tidaknya
proses pendidikan. Jadi atau menjadikan output pendidikan yang bermutu dan berkualitas,
Sehingga ketercapaian tujuan pendidikan menempuh pada hasil yang maksimal.
Selain itu sebagai upaya memajukan pengetahuan warga didik atau peserta didik
yang menjadi sasaran dari pendidikan luar sekolah, baik itu kelompok,
kependudukan (masyarakat) atau berbagai kalangan.
SARAN
Berdasakan
kepentingannya diadakan evaluasi dalam program pendidikan luar sekolah, maka
hal yang perlu diperhatikan ialah ketepatan pengambilan keputusan. Untuk itu,
dalam proses pelaksanaan evalusi program ini diperlukan ketelitian dalam
pengambilan metode evaluasi, yang berdasarkan pada model evaluasi yang
berdasarkan keputusan, konteks, masukan, produk serta unsure program. Meskipun
pada dasarnya segala macam metode-metode dalam evaluasi bisa digunakan dalam
program pendidikan. Tetapi, apabila penggunaan metode evaluasi program tepat,
tentu akan menghasilkan keputusan yang baik pula. Sehingga tujuan dari
diadakannya evaluasi tercapai, serta tujuan pendidikan pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 Pukul. 20.47
Wib
Diakses pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 Pukul. 23.05
Wib
Diakses pada Hari Minggu, 27 Maret 2016 Pukul. 15.59
Wib
Diakses pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 Pukul. 23.03
Wib
Diakses pada Hari Sabtu, 26 Maret 2016 Pukul. 00.42
Wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar